pengobatan penyakit jiwa/ruqyah penyakit jiwa versi syarif muhammad.
Di antara obat-obatnya adalah: hadits shahih dari Ibnu Mas’ud Rhadiyallahu’anhu: ‘Tidak ada seorang mukmin yang tertimpa perasaan gelisah atau duka cita atau sakit hati,kecuali Allah Shubhanahu wa ta’alla melapangkan darinya. Ini adalah obat secara syara’. ini yang dibaca:
اَللّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتَكِ, نَاصِيَتِي بِيَدِكَ’ مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ, عَدْلٌ فِيَّ قَضَائُكَ, أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ, سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ: أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِي وَنُوْرَ صَدْرِي وَجلاَءَ حُزْنِي وَذهَابَ هَمِّي
Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu, anak hamba-Mu (perempuan), ubun-ubunku berada di tangan-Mu, terjadi padaku hukum-Mu, keputusan-Mu padaku sangat adil. Aku memohon kepada-Mu dengan segala nama-Mu, yang Engkau memberi nama dengannya untuk diri-Mu, atau Engkau memberi tahukan kepada seorang makhluk-Mu, atau Engkau turunkan pada kitab-Mu, atau hanya Engkau yang mengetahui dalam ilmu gaib: semoga Engkau menjadikan al-Qur`an sebagai penyejuk hatiku, cahaya dadaku, penghapus sakit hatiku, dan yang menghilangkan kegelisahanku.
HR. Ahmad 1/391, 452, Abu Ya’la (5297), al-Bazzar 994, Ibnu Hibban 972, ath-Thabrani dalam al-Kabir 10352. Al-Haitsami berkata dalam Majma Zawaid (10/136: perawi Ahmad dan Abu Ya’la adalah perawi shahih selain Abu Salamah al-Juhani, ditsiqahkan oleh Ibnu Hibban.
Di antara obat-obatnya adalah: hadits shahih dari Ibnu Mas’ud Rhadiyallahu’anhu: ‘Tidak ada seorang mukmin yang tertimpa perasaan gelisah atau duka cita atau sakit hati,kecuali Allah Shubhanahu wa ta’alla melapangkan darinya. Ini adalah obat secara syara’. ini yang dibaca:
اَللّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتَكِ, نَاصِيَتِي بِيَدِكَ’ مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ, عَدْلٌ فِيَّ قَضَائُكَ, أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ, سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ: أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِي وَنُوْرَ صَدْرِي وَجلاَءَ حُزْنِي وَذهَابَ هَمِّي
Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu, anak hamba-Mu (perempuan), ubun-ubunku berada di tangan-Mu, terjadi padaku hukum-Mu, keputusan-Mu padaku sangat adil. Aku memohon kepada-Mu dengan segala nama-Mu, yang Engkau memberi nama dengannya untuk diri-Mu, atau Engkau memberi tahukan kepada seorang makhluk-Mu, atau Engkau turunkan pada kitab-Mu, atau hanya Engkau yang mengetahui dalam ilmu gaib: semoga Engkau menjadikan al-Qur`an sebagai penyejuk hatiku, cahaya dadaku, penghapus sakit hatiku, dan yang menghilangkan kegelisahanku.
HR. Ahmad 1/391, 452, Abu Ya’la (5297), al-Bazzar 994, Ibnu Hibban 972, ath-Thabrani dalam al-Kabir 10352. Al-Haitsami berkata dalam Majma Zawaid (10/136: perawi Ahmad dan Abu Ya’la adalah perawi shahih selain Abu Salamah al-Juhani, ditsiqahkan oleh Ibnu Hibban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar